Investasi Rumah: Pilih Subsidi atau Komersial?
Saat ini membeli rumah bukan hanya untuk tempat tinggal, tapi juga digunakan sebagai investasi jangka panjang. Dua jenis rumah yang paling umum di Indonesia adalah rumah subsidi dan rumah komersial. Tapi jika tujuannya adalah investasi rumah, mana yang lebih menguntungkan?
Sebagai lanjutan dari artikel sebelumnya “Rumah Komersial vs Rumah Subsidi: Apa Perbedaannya?”, kali ini kita akan membahas aspek investasi dan potensi kenaikan nilai properti dari keduanya.
1. Rumah Subsidi: Investasi Aman tapi Terbatas
Rumah subsidi ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan berbagai kemudahan, seperti:
-
Harga terjangkau (±Rp150–200 juta)
-
Cicilan ringan
-
Bebas PPN
-
Suku bunga KPR tetap
📈 Potensi Kenaikan Nilai
Kenaikan harga rumah subsidi umumnya mengikuti kebijakan pemerintah dan cenderung stabil, rata-rata sekitar 5–7% per tahun.
⚠️ Batasan Investasi:
-
Tidak boleh dijual atau disewakan dalam 5 tahun pertama.
-
Lokasi biasanya di pinggiran kota, sehingga nilai jual berkembang lebih lambat.
-
Kualitas bangunan sering kali standar minimum (material lebih ekonomis).
2. Rumah Komersial: Potensi Cuan Lebih Besar
Rumah komersial dijual sepenuhnya oleh pengembang tanpa bantuan subsidi. Harganya lebih tinggi, namun punya banyak kelebihan untuk investasi.
📈 Potensi Kenaikan Nilai
Kenaikan harga rumah komersial sangat bergantung pada lokasi dan fasilitas. Bisa mencapai 10–20% per tahun, apalagi jika berada di kawasan strategis seperti dekat stasiun, jalan tol, kampus, atau kawasan industri.
✅ Keuntungan Lain:
-
Bebas dijual kapan saja
-
Bisa disewakan langsung (cocok untuk passive income)
-
Bisa direnovasi untuk tambah nilai jual
-
Lokasi lebih fleksibel dan banyak pilihan developer
3. Perbandingan Investasi: Rumah Subsidi vs Komersial
Aspek | Rumah Subsidi | Rumah Komersial |
---|---|---|
Harga awal | Lebih rendah | Lebih tinggi |
Kenaikan nilai | 5–7% per tahun | 10–20% per tahun |
Fleksibilitas renovasi | Terbatas 5 tahun pertama | Bebas |
Bisa disewakan | Tidak dalam 5 tahun | Bisa langsung |
Lokasi | Pinggiran kota | Strategis (banyak pilihan) |
Target pembeli kembali | Terbatas (MBR) | Luas (investor, keluarga) |
Pilih rumah subsidi jika:
-
Anda ingin punya rumah pertama sekaligus aset
-
Budget sangat terbatas
-
Fokus pada kepemilikan jangka panjang
Pilih rumah komersial jika:
-
Anda ingin properti dengan return tinggi
-
Ingin menyewakan rumah untuk passive income
-
Ingin lebih fleksibel dalam renovasi dan jual kembali
Tidak ada pilihan yang mutlak salah atau benar — semuanya tergantung tujuan finansial dan profil risiko Anda. Jika Anda mencari investasi properti dengan pertumbuhan nilai tinggi dan fleksibilitas penuh, rumah komersial adalah pilihan yang lebih ideal. Namun jika ingin memulai dari kecil dengan risiko lebih rendah, rumah subsidi bisa jadi batu loncatan yang baik.
🔍 Tertarik berinvestasi rumah di kawasan berkembang Jawa Tengah?
Kunjungi purialamsentosa.com untuk melihat pilihan rumah komersial dengan potensi terbaik — mulai dari harga terjangkau hingga lokasi premium.
Baca Disini, perbedaan rumah komersial vs rumah subsidi
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!